Sejarah Hyundai
Hyundai adalah kendaraan mobil asal Korea Selatan yang kini mulai di perhitungkan di pasar Global, untuk di Indonesia pasar Hyundai di mulai dengan di bangunnya pabrik di Indonesia, jadi bagaimanakah awal mula perjalanan Hyundai hingga kini?? Saya rangkum dari berbagai sumber tentang Sejarah berdirinya Hyundai di pasar Global dan di Indonesia.
Nama Hyundai diambil berasal dari bahasa Korea yang berarti ‘zaman modern’, berasal dari kata Hyun (현) berarti ‘modern’ atau ‘sekarang’, dan ‘Dai’ (대) mengacu pada ‘era’ atau ‘zaman’. Ini sejalan dengan pergerakan Hyundai yang terdepan dalam inovasi teknologi, khususnya dalam bidang kendaraan bermotor.
Perjalanan Hyundai dimulai setelah Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada tahun 1945. Saat perang berakhir, sebagian Kota hancur sehingga pemerintah Korea Selatan mencari orang-orang yang dapat membangun kembali dan mengembangkan Korea Selatan. Pendiri Hyundai, Chung Ju Yung, memanfaatkan kesempatan ini. Pada tahun 1947, Chung Ju Yung mendirikan perusahaan konstruksi yang bernama Hyundai Engineering and Construction Company.
Hyundai Motor Company baru didirikan pada tahun 1967. Pada tahun berikutnya, pembangunan pabrik perakitan di Ulsan (Korea Selatan) selesai dibangun. Pabrik Hyundai di Ulsan saat ini menjadi fasilitas manufaktur mobil terintegrasi terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi tahunan 1,6 juta unit, berdasarkan laman resmi Hyundai.
Pada tahun 1968, Hyundai berhasil merakit mobil pertamanya di pabrik Ulsan, bekerja sama dengan Ford Motor Company. Mobil ini diberi nama Cortina. Setelah Cortina sukses dan akhirnya bisa mendominasi pasar Eropa, Hyundai memutuskan mengembangkan mobilnya sendiri.
Pada bulan Februari 1974, Hyundai mempekerjakan George Turnbull, mantan Managing Director Austin Morris di British Leyland. Turnbull langsung merekrut enam kepala insinyur Eropa sebagai asisten, termasuk seorang perancang bodi, dua perancang sasis, dua insinyur produksi, dan seorang insinyur uji. Mereka mengembangkan Pony yang dipresentasikan di Turin Motor Show pada bulan Oktober 1974, sebelum kemudian diperkenalkan ke pasar pada bulan Desember 1975.
Mobil Pony dijuluki ‘kukmincha’, yang artinya ‘mobil untuk rakyat’. Hyundai Pony akhirnya diproduksi secara massal dan menjadi kendaraan andalan Hyundai selama bertahun-tahun. Hyundai mulai mengekspor Pony ke Chili, Argentina, Kolombia dan Mesir pada tahun 1976. Setelah Amerika Selatan, Hyundai melanjutkan ekspor Pony ke negara-negara Eropa, seperti Belgia dan Belanda pada tahun 1978, dan dilanjutkan ke Yunani tak lama kemudian.
Di awal era 1980-an Hyundai berekspansi ke pasar Internasional. Pony Excel menjadi model Hyundai pertama yang dijual di Amerika Serikat pada tahun 1986. Hyundai berhasil menjual Pony Excel sebanyak 168.000 unit pada tahun pertama penjualannya di AS. Pencapaian tersebut menjadi rekor sepanjang masa yang masih bertahan hingga hari ini.
Pada abad 20, Hyundai mulai merombak citra untuk menjadi merek kelas dunia. Perusahaan induk Hyundai, Hyundai Motor Group memfokuskan investasi dalam kualitas, desain, manufaktur, dan penelitian jangka panjang kendaraannya, khususnya di Eropa.
Sepanjang tahun 2010, Hyundai mengalihkan perhatian pada kendaraan dan teknologi ramah lingkungan. Hyundai menargetkan untuk bisa memimpin era kendaraan bebas polusi lewat penggunaan bahan bakar yang efisien serta mencari energi baru. (*)
Sejarah Hyundai di Indonesia
Masih teringat cukup jelas, saat Hyundai masuk ke Indonesia pada 1995. Hyundai masuk ke Tanah Air melalui Agen Pemegang Merek (APM) PT Citra Mobil Nasional. Bersamaan dengan eksisnya Hyundai, Elantra pun mengaspal dan menjadi mobil asal Korea Selatan pertama di Indonesia. Elantra sendiri adalah hasil perakitan dalam negeri di pabrik Hyundai di Bekasi Barat.
Setahun berselang, Hyundai pun mendirikan PT Hyundai Mobil Indonesia dan PT Hyundai Indonesia Motor sebagai perusahaan perakitannya pada 1996. Pada tahun ini pun muncul Hyundai Accent 1.5 SOHC pun menemani eksistensi Hyundai Elantra. Di tahun berikutnya, Hyundai pun menjajaki mobil jenis MPV dengan menghadirkan Starex. Mobil ini kemudian dikenal sebagai mobil penumpang berkapasitas 11 orang.
Hyundai Indonesia melebarkan sayap dengan mendirikan PT Hyundai Mobil Indonesia. Sedangkan perakitan mobil dipercayakan kepada PT Hyundai Indonesia Motor menggantikan nama perusahaan sebelumnya, PT Citra Mobil Nasional.
Produk Hyundai yang ada di Indonesia antara lain Avega, Grand Avega, Sonata, i10, Hyundai New Elantra (hanya dipakai oleh kepolisian), H-1/Starex, dan Tucson. Sebelumnya, model-model yang pernah dijual antara lain Accent, Atoz, Coupe, Grandeur/Azera, Matrix, Santa Fe, Getz, dan i20.
Pada 2020, didirikan Hyundai Motors Indonesia (HMID) sebagai anak perusahaan penjualan dan distributor resmi Hyundai Motor Company untuk mobil penumpang di Indonesia.
HMID berfokus pada teknologi berkelanjutan dan bertekad menjadi yang terdepan dalam elektrifiksi pada 2025. Ini dibuktikan dengan diperkenalkannya lini kendaraan listrik dan juga material yang dibuat dari hasil daur ulang.
Tak seperti sebelumnya, Hyundai lebih serius dalam meramaikan industri otomotif di Indonesia dengan berinvestasi sebesar USD 1,55 miliar (Rp24 triliun). Itu dilakukan untuk mengembangkan pusat manufaktur pertama mereka di ASEAN.
Source : Okezone, Gaikindo & Carmudi